Analogi Catur Dan Politik
Semua orang tau olahraga logika dan pikiran yang satu ini, Catur adalah sebuah permainan logika yang bisa mengasah otak kita dan juga bisa memberikan refreshing bagi orang yang memainkannya. Bidik atau biji catur mempunyai 2 warna, yaitu hitam dan putih. Kompetisi catur mulai di lombakan pada tahun 1834 dan 1851 di London, Inggris.
Mengapa menganologikan politik dengan catur ?
Kita sudah tau banyak tentang keadaan politik yang sedang terjadi di Indonesia ini ,Banyak mentri maupun pejabat yang terjun ke dunia politik. Suhu Politik pun semakin memanas dalam realita politik saat ini , Contohnya di dalam permainan catur yang pertama bergerak dari tempat satu ke tempat yang lain itu adalah pion/Budak. Di setiap pemimpin di sebuah Negara itu mempunyai ajudan atau pengawal yang tugasnya untuk melindungi pemimpinnya.
Sama halnya dengan politik di Indonesia ini, Contohnya dalam suatu kasus korupsi, pimpinannya tersandung kasus pidana korupsi otomatis ajudan pimpinan tersebut di tangkap pula karena dia adalah ajudan pimpinannya dan sekaligus menjadi saksi, setelah tertangkap satu, pasti menjalar kepada atasan-atasan dan pimpinan-pimpinan yang lainnya.
Menurut temuan, jika Grand Master Indonesia terjun ke Sistem Pemerintahan Politik Negara, Itu sama saja dengan dia mempermainkan sistem pemerintahan politik Negara itu sendiri. Mengapa Demikian ? Jika kita sudah memaknai Apa itu catur dalam sebuah permainan , Dan apa itu catur dalam Kehidupan berpolitik kita dapat membedakan Mana “Politik Hitam” dan mana “Politik Putih”.
Semoga kita Semua terhindar dari “Kejahatan Politik” Di pemerintahan Negara maupun di kehidupan sehari-hari, Alangakah baiknya tulisan ini di jadikan pertimbangan Ke dalam Suatu Pemerintahan Politik dan terhindar dari Yang HITAM dan menjalankan yang PUTIH dan di ridhoi oleh tuhan demi kesejahteraan kita semua.
Sama halnya dengan politik di Indonesia ini, Contohnya dalam suatu kasus korupsi, pimpinannya tersandung kasus pidana korupsi otomatis ajudan pimpinan tersebut di tangkap pula karena dia adalah ajudan pimpinannya dan sekaligus menjadi saksi, setelah tertangkap satu, pasti menjalar kepada atasan-atasan dan pimpinan-pimpinan yang lainnya.
Menurut temuan, jika Grand Master Indonesia terjun ke Sistem Pemerintahan Politik Negara, Itu sama saja dengan dia mempermainkan sistem pemerintahan politik Negara itu sendiri. Mengapa Demikian ? Jika kita sudah memaknai Apa itu catur dalam sebuah permainan , Dan apa itu catur dalam Kehidupan berpolitik kita dapat membedakan Mana “Politik Hitam” dan mana “Politik Putih”.
Semoga kita Semua terhindar dari “Kejahatan Politik” Di pemerintahan Negara maupun di kehidupan sehari-hari, Alangakah baiknya tulisan ini di jadikan pertimbangan Ke dalam Suatu Pemerintahan Politik dan terhindar dari Yang HITAM dan menjalankan yang PUTIH dan di ridhoi oleh tuhan demi kesejahteraan kita semua.
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment