Parpol Kurang Greget Bagi Para Pemilih


Komisi Pemilihan Umum (KPU) menilai tingginya angka masyarakat yang belum menentukan pilihan atau swing voters disebabkan oleh partai politik yang tidak sanggup melakukan komunikasi politik dengan baik. Bahkan, parpol dianggap tidak mampu menyampaikan pesan terkait pentingnya masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
“Seni meyakinkan parpol itu lemah. Cara komunikasi parpol terhadap masyarakat kelas menengah sering tidak nyambung. Misalkan, kelompok kelas menengah (remaja) lebih senang dengan pendekatan politik yang santai seperti gaya bicara brother, sister¸dan sebagainya. Namun, parpol cenderung bergaya rapih. Ini jelas tidak nyambung,” ujar Anggota KPU Pusat, Sigit Pamungkas di Jakarta, Rabu (29/05/2013).

Lain itu, lanjut Sigit, faktor lain yang menyebabkan swing voters ini meningkat adalah parpol yang tidak dapat merangkul lagi pemilih dari kalangan menengah ke bawah yang suaranya relatif terbanyak hingga 60 persen. Bahkan, dengan kemampuan faktor finansial parpol yang semakin menurun dipastikan mereka tak mampu meraih suara dari kalangan menengah ke bawah.

“Politik uang memang menyasar kepada masyarakat menengah ke bawah. Jadi, kalau tidak ada keuntungan surplus saat memilih, jadi ngapain menggunakan hak suaranya. Masyarakat menengah ke bawah memang sangat berpotensi terlibat dalam politik uang,”
terangnya.

Dengan kemampuan finansial yang menurun dan tidak mampu melakukan komunikasi politik yang baik, Dirinya memandang situasi ini akan semakin meningkatkan swing voters di Indonesia. Oleh karena itu, Sigit berharap, parpol perlu menghidupkan kembali mesin politik untuk melakukan mobilisasi ke masyarakat.

“Parpol juga harus merubah gaya komunikasi politik agar tidak kaku. Selain itu, parpol harus bisa meyakinkan masyarakat betapa pentingnya menggunakan hak suaranya karena memang memiliki hak suara membutuhkan perjuangan,” harapnya.



Blog Ini Didukung Oleh :


1 comments: