Delapan Kabupaten/Kota di Jateng dan Jabar Ingin Jadi Provinsi


Merasa diabaikan, delapan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat ingin membentuk provinsi baru. Delapan kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Brebes, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kota Banjar.
Kepala daerah wilayah tersebut berkumpul di Cilacap dalam rangka Pekan Olahraga dan Festival Seni Daerah Perbatasan (Porsenitas) Kunci Bersama tahun 2013 di Alun-alun Cilacap, Selasa (21/5). Koordinator Kunci Bersama, Aang Hamid Suganda mengatakan, sejumlah bupati dan wali kota dari berbagai daerah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat sudah mewacanakan pembentukan provinsi baru.

“Hal ini dinilai sangat penting untuk pemerataan pembangunan,” kata Bupati Kabupaten Kuningan ini kepada wartawan usai menghadiri pembukaan Porsenitas yang digelar pada 21 hingga 23 Mei 2013. Selain itu, menurut Aang, selama ini kedelapan kabupaten dan kota itu juga sudah terjalin kerja sama yang harmonis, salah satunya diwujudkan dalam Porsenitas Kunci Bersama  ini.

“Saya kira sudah ada ungkapan dari beberapa kepala daerah dengan adanya kerja sama yang cukup harmonis, yang cukup kondusif ini, kiranya tidak menutup kemungkinan kalau ke depan ‘Kunci Bersama’ ini mencanangkan jadi provinsi,” imbuhnya. Disinggung apakah wacana pembentukan provinsi baru itu disebabkan daerah-daerah di perbatasan merasa pembangunannya diabaikan, Aang mengatakan hal itu tidak benar.

“Tidak diabaikan. Hanya kita tidak boleh berdiam diri,” tegasnya. Disamping itu, faktor lain yang patut dipertimbangkan adalah akses menuju ke ibu kota masing-masing provinsi cukup jauh. Seperti Cilacap menuju Semarang yang butuh waktu berjam-jam atau Kuningan juga harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke Bandung.

Meski demikian, Aang menambahkan wacana pembentukan provinsi baru tersebut masih memerlukan pengkajian lebih mendalam. Sementara itu, seakan mendukung ungkapan Aang, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengajak semua pihak untuk membuktikan bahwa daerah perbatasan mampu memajukan semua potensi yang ada. Ditegaskan, wilayah perbatasan bukanlah wilayah yang terkesan sebagai daerah tertinggal atau terbelakang.

Tatto juga mengatakan, daerah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat harus maju sebagaimana daerah-daerah lainnya yang telah berkembang. “Mari kita tunjukkan kepada masyarakat, kepada pemerintah provinsi, maupun kepada pemerintah pusat, bahkan dunia, bahwa kita semua bisa dan mampu membangun serta memajukan daerah kita tercinta,” kata dia dalam sambutan pembukaan acara tersebut.

Sebab, menurutnya, masing-masing kabupaten dan kota peserta Porsenitas Kunci Bersama merupakan etalase atau wajah dari kedua provinsi yang berbatasan, yakni Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Mari kita tunjukkan pula, bahwa wilayah perbatasan bukanlah wilayah yang selalu terkesan sebagai daerah tertinggal atau daerah terbelakang, tetapi wilayah perbatasan yang kita bangun bersama ini, merupakan daerah yang maju,” katanya.

Dia lantas mencontohkan jarak antara Cilacap dengan Semarang maupun Kuningan dengan Bandung yang cukup jauh. “Kenapa tidak dipersingkat dengan diberi kesempatan untuk berkembang sendiri,” pungkasnya.

Blog Ini Didukung Oleh :

0 comments:

Post a Comment